1.
Sistem
Ekonomi Indonesia
· Pengertian Sistem
Pengertian
sistem menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) mempunyai beberapa arti
yaitu :
1. Perangkat unsur yg secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
2. Susunan yg teratur dari pandangan,
teori, asas.
3. Metode.
Sistem
menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara
holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian
memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah
“organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah
sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau
sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk
suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
· Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
Ø Sistem Ekonomi
Sistem
Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi
antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan,
selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri
sendiri, tetapi berkaitan dengan padangan, pola dan filsafat hidup
masyarakat tempatnya berpijak.
Sistem ekonomi merupakan perpaduan
dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan
untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan
seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan suatu subsistem.
Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu kesatuan
sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada. Berbagai
permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat
diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing–masing negara.
Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan sistem
pemerintahan maupun perbedaan pemilikan sumber daya suatu negara.
Sistem ekonomi dapat berfungsi
sebagai :
· Sarana pendorong untuk melakukan produksi.
· Cara atau metode untuk
mengorganisasi kegiatan individu.
· Menciptakan mekanisme tertentu agar
distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.
Ø Sistem
Politik
Pengertian Sistem Politik Menurut
Para Ahli
a. Sukarna
Sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah bagaimana memperoleh suatu kekuasaan di dalam negara, mengatur hubungan pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, pengaturan negara dengan negara, atau negara dengan rakyatnya.
Sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah bagaimana memperoleh suatu kekuasaan di dalam negara, mengatur hubungan pemerintah dan rakyat atau sebaliknya, pengaturan negara dengan negara, atau negara dengan rakyatnya.
b. Robert Dahl
Sistem
politik merupakan pola yang tetap dari hubungan antara manusia serta melibatkan
sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan dan kewenangan.
c. David Easton
Sistem
politik adalah interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial
sehingga nilai-nilai dialosikan secara otoritatif kepada masyarakat.
d. Rusadi Kantaprawira
Sistim
politik merupakan mekanisme atau cara kerja serangkaian fungsi atau peranan
dalam sistim politik yang berhubungan atau sama lain dan menunjukan suatu
proses yang langgeng.
Sistem
Politik adalah kumpulan pendapat-pendapat dan
lain-lain yang membentuk satu kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain
untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan
dengan cara mengatur hubungan antara individu satu sama lainnya atau dengan
negara dan hubungan negara dengan negara.
· Kapitalisme
dan Sosialisme
Ø Sistem
Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme
adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah
bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut
campur dalam ekonomi.
Dalam
perekonomian kapitalisme setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh
laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme
:
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak
pribadi.
2. Perekonomian diatur oleh mekanisme
pasar.
3. Manusia dipandang sebagai mahluk
homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
4. Paham individualisme didasarkan
materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
Ø Sistem
Ekonomi Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.
Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan
perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas
lng, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialisme adalah
suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk
memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih
baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis (Socialist Economy) berpandangan
bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran
bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi
atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme:
·
Pemilikan
harta oleh Negara.
·
Kesamaan
ekonomi.
·
Disiplin
Politik.
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme).
2. Peran pemerintah sangat kuat.
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi.
2.
Sejarah Ekonomi Indonesia
·
Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945,
indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian, tidak berarti
Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda
mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia
gejolak politik di daalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah.
Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat
buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit
anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke
tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama
pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur
ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan jepang. Dilihat dari aspek
politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami
sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan
perekonomian nasional.
·
Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde
Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha
pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5
tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh
negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di
Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan ekonomi
struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor industri
manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi
terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik,
yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan
politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang berorientasi
ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.
·
Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand
terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya
merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai
terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar
rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah
konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara.
Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket
bantuan keuangaannya pada Indonesia.
·
Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan
reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh
pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang
dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di
bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan
sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan
tingkat country risk
Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator
ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis
terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
·
Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi
perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur.
Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat
berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati
disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam
negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah,
memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik.
Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya
perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga
deposito.
3.
PDP, Pertumbuhan dan Perubahan
Struktur Ekonomi
· PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun dengan sendirinya
kebutuhan konsumsi bertambah juga setiap tahun, maka dituhkan penambahan
pendapatan setiap tahu. Selain itu permintaan, penawaran dan pertumbuhan
peduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan),
sebab jika tidak bergitu maka pertumbuahn ekonomi akan menyababkan kemiskinan.
Ø Konsep Pendapat Nasional
Dua arti dari PN, arti sempit, PN adalah PN. Sedangkan
arti luas PN dapat merujuk ke PDB atau ke PNB serta ke PNN (Produk Nasional
Neto).
Hubungan PDB dan PN sebagai berikut :
Hubungan PDB dan PN sebagai berikut :
PNB = PDB+F
PNN = PNB-D
PN = PNN-Ttl
Ket : F = Pendapatan neto atas faktor luar negeri; D = Penyusutan; Ttl = pajak tak langsung neto. Jika persamaan tersebut digabungkan akan didapat
persamaan sbb:
PDB = PN+Ttl+D-F atau PN = PDB+F-D-Ttl
PDB dapat diukur dengan 3 macam pendekatan:
- Pendekatan Penawaran dengan rumus PDB = ∑ NOi.
Ket : i = 1,2,3...9
- Pendekatan Pendapatan dengan rumus PDB = NTB1+NTB2+.......NTB9
Ket : NTB (Nilai Tambah Bruto)
- Pendapatan Pengeluaran dengan rumus PDB = C+I+G+X-M
Ket: Pengeruaran konsumsi rumah tangga (C), Pembentukan modal tetap domestik bruto, termasuk perubahan stok (I) ,Pengeluaran konsumsi pemerintah (G), Ekspor (X), Impor (M).
Ø Sumber-Sumber Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi dapat bersumber dari pertumbuahan pada sisi permintaan agregat (AD) dan sisi penawaran agregat (AS).
Pertumbuhan ekonomi dapat bersumber dari pertumbuahan pada sisi permintaan agregat (AD) dan sisi penawaran agregat (AS).
a. Sisi Permintaan Agregat
Dari sisi AD, pergeseran kurvanya ke kanan yang mencerminkan permintaan di dalam ekonomi bisa terjadi karena PN, terdir dari permintaan masyarakat, perusahaan dan pemerintah, meningkat. Sisi AD di dalam suatu ekonomi digambarkan dalam model ekonomi makro sederhana sbb:
Y= C+I+G+X-M (2.8)
C= cY+Ca (2.9)
I= -ir+Ia (2.10)
G=Ga (2.11)
X= Xa (2.12)
M= mY+Ma (2.13)
Dari sisi AD, pergeseran kurvanya ke kanan yang mencerminkan permintaan di dalam ekonomi bisa terjadi karena PN, terdir dari permintaan masyarakat, perusahaan dan pemerintah, meningkat. Sisi AD di dalam suatu ekonomi digambarkan dalam model ekonomi makro sederhana sbb:
Y= C+I+G+X-M (2.8)
C= cY+Ca (2.9)
I= -ir+Ia (2.10)
G=Ga (2.11)
X= Xa (2.12)
M= mY+Ma (2.13)
Ket :
Persamaan (2.8) menggambarkan keseimbangan AS (total output/PDB) dan AD Persamaan (2.9) besarnya konsumsi rumah tangga yang ditentuakan oleh tingkat pendapatan. c = koefisien konsumsi dengan niali positif antara 0 dan 1 , artinya semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pula pengeluaran. Persamaan (2.10) nilai atau jumlah investasi sangat ditentukan oleh tingakat suku bunga (i) di dalam negeri, semakin mahal biaya investasi, semakin kecil jumlah infestasi. r = koefisien. Persamaan (2.11) pengeluaran pemerintah yang siffatnya otonom, besar kecilnya pengeluaran pemeritah ditentukan oleh faktor antara lain faktor politik di luar modal tersebut. Persamaan (2.12) pertumbuhan indonesia sangat ditentukan faktor-faktor eksternal, seperti permintaan di negara-negara ekspor. (2.13) impor ditentukan oleh tingkat pendapatan di dalam negeri, semakin tinggi pendapatan maka semakin bear permintaan pasar dalam negeri terhadapt impor yang terdiari dari barang dan jasa.
Persamaan (2.8) menggambarkan keseimbangan AS (total output/PDB) dan AD Persamaan (2.9) besarnya konsumsi rumah tangga yang ditentuakan oleh tingkat pendapatan. c = koefisien konsumsi dengan niali positif antara 0 dan 1 , artinya semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pula pengeluaran. Persamaan (2.10) nilai atau jumlah investasi sangat ditentukan oleh tingakat suku bunga (i) di dalam negeri, semakin mahal biaya investasi, semakin kecil jumlah infestasi. r = koefisien. Persamaan (2.11) pengeluaran pemerintah yang siffatnya otonom, besar kecilnya pengeluaran pemeritah ditentukan oleh faktor antara lain faktor politik di luar modal tersebut. Persamaan (2.12) pertumbuhan indonesia sangat ditentukan faktor-faktor eksternal, seperti permintaan di negara-negara ekspor. (2.13) impor ditentukan oleh tingkat pendapatan di dalam negeri, semakin tinggi pendapatan maka semakin bear permintaan pasar dalam negeri terhadapt impor yang terdiari dari barang dan jasa.
b. Sisi Penawaran Agregat
Dari sisi AS,
pertumbuhan output bisa disebabkan oleh peningkatan valume dari faktor-faktor
produksi yang digunakan, seperti Tenaga kerja (L), modal (K) dan tanah (Tn)
serta Energi (E). Juga dipengaruhi oleh peningkatanproduktifitas dari
faktor-faktor tersebut. Dirumuskan sbb:
Q= f (X1, X2, X3,.......................Xn)
Q= f (X1, X2, X3,.......................Xn)
Dimana Q mewakili volume output dan X1, X2,
X3,.......................Xn adalah valume dari aktor-faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Tanda positif jika jumlah X
meningkat, maka output juga meningkat.
c. Teori-Teori dan Model-Model Pertumbuhan
- Teori dan Model Pertumbuhan Neoklasik
Faktor-faktor yang dianggap sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan outpur adalah jumlah L dan K; juga dapat pula keuangan atau mesin.
Penambahan modal jumlah L dan K dengan asumsi produktifitas dari masing-masing
faktor produksi tersebut (productivity pasial; PFP) atau produktifitas faktor
total (TFP) tetap tidak berubah, menambah output yang dihsilkan. Persentase
oautput bisa lebih besar, lebih kecil, atau sama dibandingkan persentase
pertumbuhan jumlah dari kedua faktor produksi tersebut.
Model neoklasik hanya melihat sumber pertumbuhannya saja,
yakni kontribusi dari penambahan jumlah dari faktor-faktor produksi. Rumus,
yakni T di dalam fungsi produksi Cobb Douglas:
Yt = TtKα tLβt
Dimana Yt = tingkat produksi (output) padaperiode t; a dan b = masing-masing produktivitas dari L dan K. Nilai sisa ini dianggap sebagai efek dari pertumbuhan produktivitas dari K dan L secara total antara 10% hingga 50%.
- Teori Modern dan Model Pertumbuhan Endogen
Dalam model ini, faktor-faktor produksi yang krusial tidak hanya L dan K, tapi juga perubahan T (yang terkandung di dalam barang modal atau mesin), E, kewirausahan (Kw), bahan baku (BB) dan material (Mt). Selain itu juga yang berpengaruh lainnya adalah ketersediaan dan kondisi infrastruktur, hukum serta peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi dan dasar tukar internasional. Di model modern ini kualitas lebih di penting dari pada kuantitas.
Salah satu asumsi penting dari teori ini adalah keberadaan sifat T yang tidak lagi eksogen, tapi merupakan salah satu faktor produksi yang dinamis. Begitu juga faktor L yang besa berkembang mengikuti perkembangan T dan ilmu pengetahuan.
Dimana Yt = tingkat produksi (output) padaperiode t; a dan b = masing-masing produktivitas dari L dan K. Nilai sisa ini dianggap sebagai efek dari pertumbuhan produktivitas dari K dan L secara total antara 10% hingga 50%.
- Teori Modern dan Model Pertumbuhan Endogen
Dalam model ini, faktor-faktor produksi yang krusial tidak hanya L dan K, tapi juga perubahan T (yang terkandung di dalam barang modal atau mesin), E, kewirausahan (Kw), bahan baku (BB) dan material (Mt). Selain itu juga yang berpengaruh lainnya adalah ketersediaan dan kondisi infrastruktur, hukum serta peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi dan dasar tukar internasional. Di model modern ini kualitas lebih di penting dari pada kuantitas.
Salah satu asumsi penting dari teori ini adalah keberadaan sifat T yang tidak lagi eksogen, tapi merupakan salah satu faktor produksi yang dinamis. Begitu juga faktor L yang besa berkembang mengikuti perkembangan T dan ilmu pengetahuan.
- Pertumbuhan TFP
Pack dan Page (1994) menyatakan bahwa terdapat dua sumber utama pertumbuhan, yakni pertumbuhna yang bersumber dari peningkatan I (invesment-driven growth) dan pertumbuhan yang didorong oleh peningkatan produktivitas. Pertumbuhan tersebut terjadi akibat meningkatnya pemakiaan faktor produksi, khususnya K (penambahan mesin). Sedang sedang sumber kedua disebabkan oleh meningkatnya produktivitas dari faktor produksi, yang mencerminkan antara lain progres.
Pack dan Page (1994) menyatakan bahwa terdapat dua sumber utama pertumbuhan, yakni pertumbuhna yang bersumber dari peningkatan I (invesment-driven growth) dan pertumbuhan yang didorong oleh peningkatan produktivitas. Pertumbuhan tersebut terjadi akibat meningkatnya pemakiaan faktor produksi, khususnya K (penambahan mesin). Sedang sedang sumber kedua disebabkan oleh meningkatnya produktivitas dari faktor produksi, yang mencerminkan antara lain progres.
Rumus TFP (Total semua Input) : Ln Yt = Ln Tt +α Ln Kt +
β Ln Lt
· FAKTOR-FAKTOR PENENTU PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA
Ø Faktor-faktor
Internal
Faktor-faktor tersebut diantaranya, kondisi perbankan
realisasi RAPBN 2003, terutama yang menyangkut beban pembayaran bunga utang
pemerintah dan pengeluaran stimulus pasca tragedi Bali, hasil pertemuan CGI
yang sempat ditunda akibat tragedi Bali, kebijakan ekonomi pemerintah terutama
dalam bidang fiskal dan moneter, serta perkembangan ekspor nasional.
Kesiapan dunia usaha Indonesia dalam menghadapi AFTA 2003 juga akan berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional lewat pengaruhnya terhadap prospek perkembangan neraca perdagangan yang berarti saldo transaksi berjalan.
Kesiapan dunia usaha Indonesia dalam menghadapi AFTA 2003 juga akan berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional lewat pengaruhnya terhadap prospek perkembangan neraca perdagangan yang berarti saldo transaksi berjalan.
Faktor-faktor non ekonomi : politik san sosial, keamanan
(terutaman enyangkut apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mencegah tidak
terulangnya lagi tragedi Bali), dan hukum (terutama yang berkaitan langsung
dengan kegiatan bisnis dan pelaksana otonomi daerah). Perbaikan fundamental
ekonomi tidak disertai kstailan politik dan keamanan yang memadai, serta
kepastian hukum.
Ø Faktor-Faktor Eksternal
Faktornya diantaranyaadalah prospek perekonomian dan
perdagangan dunia 2003, kondisi politik global, terutama efek-efek dari perang
AS-Irak dan krisis senjata nuklir Korea Utara. Perang AS dan Irak akan berdampak
pada efek harga minyak dan penurunan ekspor serta penundaan pengiriman TKI ke
wilayah Timur Tengah, sedang efek dari kore Utara, jika terjadi perang
besar-besaran jelas akan mengganggu arus perdagangan dan investasi di Asia
Tenggara dan Timur khusunya dan dunia pada umumnya.
· PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Istilah
Kuznets, perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya
rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam
komposisi AD, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), AS (produksi dan
penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna mendukung pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979).
Ø Teori dan Bukti Empiris
Teori perubahan struktural menitikberatkan pembahasan
pada mekanisme transpormasi ekonomi yang ditandai oleh LDCs, yang semula lebih
bersifat subsistence dan menitikberatkan pada sektor pertanian menuju ke
struktur perekonomian yang lebih modern, yang didominasi oleh sektor-sektor
nonprimer. Ada 2 teori yang umum digunakan dalam penganalisis perubahan
struktur ekonomi,
yaitu sebagai berikut:
a. Teori Migrasi (Arthus Lewis)
bahwa ekonomi suatu
negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu: Perekonomian Tradisional
dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian Perekonomian Modern
diperkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan karena
pertumbuhan penduduknay tinttgi, maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup
masyarakat berada pada kondisi subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan
produk marjinalnya yang nilainya nol dan tingkat upah riil (w) yang rendah.
Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian Modern.
Rumusnya :
LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS = Fs(wp) (2,26)
LPD = LPD = LP (2,27)
LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS = Fs(wp) (2,26)
LPD = LPD = LP (2,27)
Persamaan
(2,25), permintaan L (LPD) yang merupakan suatu fungsi negatif dari tingkat
upah (wp) (Fd’wp>0) dan positif dari volume produksi pertanian (Yp)
(Fd’Yp>0). Persamaan (2,26) , penawaran L (LPS) yang merupakan suatu fungsi
positif dari tengkat upah (Fw’wp). Sedang persamaan (2,27) mencermintakn
keseimbangan di pasar L, yang menghasilkan tingkat w (W setelah dikoreksi
dengan inflasi) dan jumlah L tertentu.
b. Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery)
Teori ini
mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di
LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor industri
sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Perubahan
struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total
pertumbuhan NT dari semua sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan industri dan
pertanian NTB masing-masing, yakni NTBi dan NTBp yang membentuk PDB :
PDB = NTBi +
NTBp
Berdasarkan
model ini, kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama
besarnya dengan jumlah empat faktor berikut :
a. Kenaikan
permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri
manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk
produk sektor-sektor lainnya terhadap industri manufaktur.
b. Perluasan
ekspor atau efek ttal dari kanaikan jumlah ekspor terhadap produk idustri
manufaktur.
c. Substitusi
imfor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan di tiap sektor yang
dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.
d. Perubahan
teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien infut-outfut di dalam
perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor
industri manufaktur.
Faktor-faktor internal yang membedalakn kelompok LDCs yang mengalami transisi ekonomi yang sangat pesat adalah:
a. Kondisi dan
struktur awal ekonomi dalam negeri
b. Besarnya pasar dalam negeri
c. Pola distribusi pendapatan
d. Karakteristik dari industrialisasi
e. Keberadaan SDA
f. Kebijakan perdagangan luar negeri
b. Besarnya pasar dalam negeri
c. Pola distribusi pendapatan
d. Karakteristik dari industrialisasi
e. Keberadaan SDA
f. Kebijakan perdagangan luar negeri
Ø Kasus Indonesia
Kalau dilihah dari Orde Baru hingga sekarang,
dapat dikatakan bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat.
Data BPS menunjukan bahwa tahun 1970, NTB dari sektor pertanian menyumbang
sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada dekade 1990-an hanya tinggal
sekitar 16% hingga 20%. Menurutnya pangsa pertanian dalam permbentukan PDB
selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata
pertahun) di sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan
output disektor-sektor lain.Sumber